Kayla Patria Syahnanda (7) yang sempat ditolak pihak sekolah
SDN Sawojajar 1 Kota Malang akhirnya bisa bersekolah di SDN unggulan
tersebut. Ini terjadi setelah Seketaris Kota Malang, Dr. Sofwan, M.Si , meminta
pihak sekolah menerima Kayla. Sebelumnya, pihak sekolah menyatakan Kayla tidak lolos tes
masuk. Namun ada dugaan hal tersebut terjadi karena kondisi ayah Kayla yang
tunanetra.
"Sekolah harus memprioritaskan calon siswa dari daerah
sekitar," ucap Dr. Sofwan, M.Si -yang juga menjabat Ketua Umum Yayasan Pendidikan Pekerjaan Umum- merujuk Kayla yang rumahnya dekat SDN
Sawojajar 1, tapi secara administratif masuk wilayah Kabupaten Malang.
Sementara itu, Kepala SDN Sawojajar 1, Dra Bettin Juniaria
Herina Sutrisnawati menegaskan, gagalnya Kayla bersekolah di SD yang
dipimpinnya semata karena kuota untuk anak luar kota sudah penuh, bukan karena ayahnya
tunanetra.
Kayla yang berasal dari Kabupaten Malang disebutnya kalah
bersaing dengan peserta tes yang lain. Bettin mengatakan, dalam penerimaan
peserta didik baru (PPDB) tahun ini, pihaknya hanya menyediakan dua ruang kelas
saja dengan daya tampung 80 siswa, itu termasuk siswa dari luar kota .
Karena itu, panitia PPDB menggunakan sistem ranking bagi
siswa luar Sawojajar yang mendaftar. Dalam tahun ajaran ini, ada sekitar
30 siswa luar Sawojajar yang berminat sekolah di SDN Sawojajar 1. Dan dari
hasil tes, Kayla tidak termasuk dalam delapan besar.
“Ketentuannya maksimal 10 persen. Jadi kami seharusnya hanya
bisa menerima delapan siswa dari luar Sawojajar,” katanya.
Apapun alasan sekolah menerima Kayla, sang ayah Kifli
Ismunandar (56) mengaku senang anaknya bisa diterima di SDN Sawojajar 1 karena
dekat dengan rumah.
Dia sempat bingung menyekolahkan anaknya bila tidak diterima
di sekolah tersebut. Apalagi semua SD Negeri sudah menutup pendaftaran. Karena
sekolah itu, dekat dengan rumahnya di Jl Kapipramuja IV 18 B Desa Sekarpuro,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang saja.
“Saya dengar sekolah ini sangat bagus. Orangtua mana sih
yang tidak ingin anaknya sekolah di sekolah favorit,” kata Kifli.
Setelah mendapat kepastian ini, Kifli dan istrinya, Sholehah
(31) datang ke sekolah untuk mengurus administrasi sekolah. Dihadapan
Sekretaris Komite SDN Sawojajar 1, Mulyono, orantua Kayla mengisi semua
formulir dan melampirkan surat-surat yang dibutuhkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar