Takbir pada Idul Adha dimulai seusai shalat fajar (shubuh) dihari Arafah sampai ba’da Ashar di hari akhir tasyriq, yaitu bertakbir setelah shalat Ashar kemudian berhenti (tidak bertakbir lagi).
Takbir pada Idul Adha ini ada dua macam, yakni takbir mutlaq dan takbir muqayyad. Takbir yang muqayyad dilakukan setelah shalat lima waktu, sedangkan takbir yang mutlaq dilakukan di setiap keadaan (waktu kapan saja).
Cara bertakbir terdapat dua lafadz. Pertama, mengucapkan: Allahu akbar Allahu Alllahu Akbar Kabiraa, yang artinya: Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Besar, sebesar-besarnya. Lafadz takbir ini mauquf, hanya sampai kepada shahabat Salman. (Diriwayatkan oleh Abu Ja’far al-Firyabi dalam Ahkamul Iedain dan dishahihkan oleh al-hafidz dalam al-Fath II/462.)
Lafadz takbir kedua ialah sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra bahwa beliau mengucapkan: “Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illa Allahu, wallahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd”, yang artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan hanya milik Allah segala puji”. (Para perawinya tsiqat, terpercaya. Lihat Zaadul Ma’aad I/449, tahqiq oleh Syua’ib dan Abdul Qadir al-Arnauth).
Adapun doa ketika menyembelih hewan qurban ialah sebagai berikut: bismillahi wallahu akbar, yang artinya: Dengan menyebut nama Allah (aku menyembelih) dan Allah Maha Besar. (Hadits shahih. Shahih Sunan at-Tirmidzi II/94).
Dan do’a berqurban adalah sebagai berikut: bismillah allahumma taqabbal min muhammadin wa aali muhammadin wa min ummati muhammadin, yang artinya: dengan menyebut nama Allah (aku berkurban), ya Allah terimalah (qurban) dari Muhammad, keluarga Muhammad dan ummat Muhammad”. (Hadits Hasan. Shahih Sunan Abi Dawud II/537).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar