Kamis, 25 Agustus 2011

Tantangan Guru, Mengajar di Era Digital



Seorang pakar pendidikan, Regina Chin mengatakan, para guru harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dalam menerapkan metode pembelajaran. Saat ini, para siswa tak terlepas dari sejumlah perangkat dan kemajuan teknologi. Menurutnya, penyesuaian penting agar guru bisa mengikuti pola pikir para siswanya. Pertanyaan mendasar bagi para guru, yaitu “Is your school ready for 21st Century Student?”.

Contohnya, dalam mengajar bahasa Inggris, setidaknya para guru harus memberikan dua kemampuan tambahan pada siswanya, yaitu viewing dan representing. Mengapa? Ia menjelaskan, anak-anak atau siswa memiliki begitu banyak gambar di kepalanya. Mereka cenderung visual. Sehingga, tak cukup hanya belajar dengan membaca saja. Para siswa harus diperlihatkan gambaran nyatanya.
Sebagai guru, juga harus ‘belajar’ bahasa anak-anak. Mereka familiar sekali dengan Short Message Service (SMS), blogging, e-mail, dan yang sekarang sedang semarak di Amerika Serikat adalah vloggingalias video blogging, yaitu merekam aktifitas sehari-hari dengan kamera video dan diunggah ke dalam blog pribadi. Kita harus ikut belajar bahasa-bahasa SMS dan lainnya, agar kita tidak ketinggalan dan dibodohi oleh murid-murid.
Selain itu, menurutnya, para siswa ini juga sudah lebih kritis pemikirannya. Mereka pasti akan bertanya lebih mendalam jika guru tidak menjelaskan secara detil. Oleh karena itu, sebagai pengajar, seorang guru harus melakukan inter-disciplinary approach alias pendekatan lintas bidang.
Menemukan arti dan maksud mendalam dari mata pelajaran yang diajarkan guru, melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Jangan sampai mereka bosan dengan mata pelajaran tersebut sangatlah penting.
Para pengajar juga diingatkan untuk melakukan refleksi atas pola pengajaran yang telah diterapkan, menggali dan menggali apa yang bisa dilakukan.
Guru harus menciptakan kegembiraan di dalam kelas maupun sekolah. Dengan begitu, anak-anak akan semangat dan senang pergi ke sekolah.

Tidak ada komentar: